Working languages:
English to Indonesian
Japanese to Indonesian

Dewi Panggabean

Jakarta, Jakarta Raya (Djakarta Raya), Indonesia
Local time: 22:24 WIB (GMT+7)

Native in: Indonesian Native in Indonesian, English Native in English
  • Send message through ProZ.com
Feedback from
clients and colleagues

on Willingness to Work Again info
No feedback collected
Account type Freelance translator and/or interpreter, Identity Verified Verified site user
Data security Created by Evelio Clavel-Rosales This person has a SecurePRO™ card. Because this person is not a ProZ.com Plus subscriber, to view his or her SecurePRO™ card you must be a ProZ.com Business member or Plus subscriber.
Affiliations This person is not affiliated with any business or Blue Board record at ProZ.com.
Services Translation
Expertise
Specializes in:
Poetry & LiteratureCinema, Film, TV, Drama
Food & DrinkGeneral / Conversation / Greetings / Letters
Tourism & TravelMusic
Sports / Fitness / RecreationCertificates, Diplomas, Licenses, CVs
Telecom(munications)Names (personal, company)

Portfolio Sample translations submitted: 1
English to Indonesian: Art and Cycling in Cambodia
General field: Other
Detailed field: Tourism & Travel
Source text - English
ART AND CYCLING IN CAMBODIA

Early one November morning in 2011, 25 brightly garbed cyclists gathered outside Kinyei Café at the corner of Battambang’s Street 1.5 to give their lovingly decorated bikes the once over. A British couple made some final adjustments to their flower-strung, banana-yellow tandem. Gallery owner and artist Phin Sophorn entertained the goggle-eyed school children who had gathered around her bead-festooned bike frame. And Bo Rithy, then artist-in-residence at nearby Sammaki Gallery, tried to catch 40 winks over his handlebars, penance for the previous night’s reveling. The seashells adorning his hand-embellished bike and riding hat gleamed pearlescent in the early morning light.
The first-ever Angkor Art Explo, a trail-blazing, three-week contemporary art festival created by local and international artists, had kicked off one week earlier with a public party and a full week of performances, exhibitions, and screenings at venues throughout the riverside city of Battambang. Its mission, according to co-founder David “Jam” Ramjattan, was to “to bring Cambodian art back to its roots, the masses, and then the world.”
Now, everyone was gearing up for the ride of the year and an art journey in every sense of the word: a four-day, 175-kilometer tour from Battambang in Cambodia’s rural northwest to Siem Reap on “art bikes”—mobile bicycle installations that would transport the artists’ creativity beyond the studio and directly to the people.
Kinyei barista Untac Nem oversaw the distribution of lattes to give riders the oomph they’d need for the road. Some of us applied sunscreen; others, red-lace gloves and lipstick. And then we were off. Over the next four days we stopped at primary schools, markets, and villages for an exhibition of prints, live portrait painting, and performance pieces. We cruised past brilliant green rice paddies and innumerable cows loping nonchalantly along in the dirt, and slept in a mosquito net-strung local pagoda beneath walls and ceiling covered in luridly colorful images from Buddhist teachings. And all the while, the bikes continued to evolve, with their artist-riders and the people we met in each village adding their own personal touches until the procession arrived in Siem Reap at the height of the Bon Om Touk water festival.
This year’s journey was delayed until after the big rains, but in January 2013, the Explo will make another voyage across Cambodia’s countryside, this time from Siem Reap to Battambang. The launch party will be held at Explo co-founder Loven Ramos’s 1961 “art hotel” on January 31, with other events taking place at venues around town, including Raffles Park, which will host an art market featuring local food, craft, design, and performances. Then artists, facilitators, and anybody else who wants in will make their way to Battambang for more exhibitions, shows, and art activities before the finale—a street party right in the heart of the city’s old French quarter.
Translation - Indonesian
KESENIAN DAN SEPEDA DI KAMBOJA

Pada suatu pagi di bulan November 2011, 25 pengendara sepeda berpakaian cerah berkumpul di luar Café Kinyei di sudut jalan Battambang 1.5 untuk menyajikan sepeda yang mereka hias dengan penuh kasih. Sepasang orang Inggris selesai menyetel sepeda tandem mereka bercorak rangkaian bunga dan pisang kuning. Pemilik galeri yang juga seorang artis, Phin Sophorn menghibur anak-anak sekolah berkaca mata yang mengerubungi sepedanya yang rangkanya berhiaskan manik-manik. Dan Bo Rithy, seniman yang tinggal di dekat Galeri Sammaki, menangkap 40 kerjapan melalui setang sepedanya, tebusan atas pesta pora malam sebelumnya. Hiasan tangan kulit kerang mempercantik sepedanya dan topi berkuda yang berkilau bagaikan mutiara di pagi yang bercahaya.
Pada Explo Seni Angkor pertama kali, sebuah pelopor festival seni kontemporer yang dibuat oleh seniman lokal dan internasional selama tiga minggu, telah membuat gebrakan awal dengan pesta untuk umum dan minggu yang penuh dengan pertunjukan, pameran dan pemutaran film di seluruh tempat sepanjang tepi sungai kota Battambang. Misinya adalah “Membawa seni Kamboja kembali ke akarnya, merakyat dan mendunia”, demikian menurut salah satu pendirinya David “Jam” Ramjattan.
Saat ini, semua orang sedang menyiapkan tahun bersepeda dan perjalanan seni di setiap arti kata : 4 hari, tur 175 km dari Battambang di kawasan barat laut Kamboja menuju Siem Reap pada “sepeda seni” instalasi sepeda bergerak yang akan mengantarkan kreativitas seniman dari balik studio langsung ke masyarakat.
Barista Kinyei, Untac Nem terlihat membagi-bagikan latte kepada pengendara untuk memberikan semangat yang akan mereka butuhkan. Beberapa dari kami mengoleskan tabir surya, sementara yang lain mengenakan sarung tangan berenda merah dan lipstik. Lalu kami berangkat. Selama empat hari ke depan kami berhenti di sekolah-sekolah dasar, pasar dan desa-desa untuk pameran percetakan, lukisan potret hidup dan potongan-potongan pertunjukan. Kami menjelajah melewati cerahnya hamparan hijau tanaman padi dan segerombolan sapi yang dengan acuhnya berlarian di lumpur, dan tidur di dalam kelambu berlindung di bawah tembok dan atap pagoda setempat di dalam gambaran cerahnya warna warni ajaran Budha. Sementara itu perjalanan sepeda terus berlanjut bersama pengendara senimannya dan orang-orang yang kami temui di setiap desa menambahkan sentuhan pribadi sampai arak-arakan tiba di Siem Reap pada puncak perayaan air Bon Om Touk.
Perjalanan tahun ini ditunda sampai setelah musim hujan, tetapi pada Januari 2013 Explo akan membuat perjalanan lain melintasi pedesaan di Kamboja, kali ini dari Siem Reap menuju Battambang. Pesta pembukaannya akan diadakan di “hotel seni” 1961 milik salah satu pendiri Explo,Loven Ramos pada 31 Januari, dengan acara-acara lain di penjuru kota, termasuk Taman Raffles, yang akan menjadi tuan rumah pasar seni yang menampilkan makanan, kerajinan tangan, disain dan pertunjukan-pertunjukan lokal. Lantas seniman, fasilitator, dan siapa saja akan menciptakan perjalanan ke Battambang untuk pameran, pertunjukan dan aktivitas seni sebelum pada akhirnya, pesta jalanan di jantung kota, Old French Quarter.

Experience Years of experience: 11. Registered at ProZ.com: Jul 2013.
ProZ.com Certified PRO certificate(s) N/A
Credentials N/A
Memberships N/A
Software Adobe Photoshop, Microsoft Excel, Microsoft Word
CV/Resume English (PDF)
Bio
No content specified


Profile last updated
Aug 6, 2013



More translators and interpreters: English to Indonesian - Japanese to Indonesian   More language pairs